Acara AFEEC & FAPECA digelar di Bali: Weltraf hadir dalam Trafo Ramah Lingkungan untuk dukung Green Energi di IKN.

2025-09-23 13:00:35

event

Gelaran acara AFEEC & FAPECA di Bali yang akan berlangsung pada 23-25 september 2025 di Hotel Ayodya, Nusa Dua, Badung. Kegiatan berskala internasional ini akan mengangkat tema "Transisi Energi: Menuju Energi Bersih dan Bekelanjutan" yang akan di hadiri 200-300 peserta dari dalam negri maupun luar negri.


Dalam acara konferensi internasional Weltraf Transformer juga menegaskan komitmennya dalam memimpin transisi energi hijau di Indonesia, khususnya melalui dukungan infrastruktur energi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Terobosan utama mereka adalah penggunaan trafo dengan oli ester yang ramah lingkungan, menggantikan oli mineral konvensional.


Menurut Firhan Roebani, General Manager PT Symphos Electric—Weltraf Transformer, saat ini 80% trafo yang mereka suplai di kawasan IKN telah mengadopsi teknologi oli ester ini.


 


Pengembangan Trafo Kering dan Solusi Efisiensi


 


Inovasi Weltraf tidak berhenti pada oli ester. Perusahaan ini juga sedang agresif mengembangkan Trafo Dry atau kasresin. Trafo jenis ini tidak membutuhkan oli sama sekali, yang berarti biaya perawatan menjadi lebih rendah dan sangat mendukung konsep green energy bagi sektor industri.


Selain trafo, Weltraf turut memperkenalkan solusi efisiensi energi untuk sektor krusial, seperti pertambangan, yang juga relevan untuk IKN:




  • Gardu Kontainer (Gardu Compact): Solusi ini menawarkan efisiensi waktu dan biaya yang signifikan. “Pengerjaan proyek di tambang bisa lebih cepat dan efisien dibandingkan gardu beton konvensional. Desainnya fleksibel, mobile, customizable, dan mudah diangkat dengan crane karena menggunakan kontainer standar,” terang Firhan.




  • Produk gardu kontainer ini bahkan telah digunakan di sejumlah proyek PLN di IKN, membuktikan peran Weltraf dalam pembangunan infrastruktur yang efisien dan modern.




  • Battery Energy Storage System (BESS): Dikenalkan sebagai pelengkap untuk optimasi energi di sektor pertambangan dan proyek besar lainnya.




 


Tantangan Impor dan Dorongan TKDN


 


Meskipun memimpin inovasi, Weltraf menghadapi kendala serius terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Oli ester untuk trafo, yang menjadi inti inovasi hijau, belum diproduksi secara massal di Indonesia, sehingga masih harus diimpor.


“Pertamina sebenarnya sudah mencoba memproduksi oli ester untuk trafo, tetapi hingga kini belum berjalan. Padahal PLN terus mendorong peningkatan TKDN setiap tahun,” ungkap Firhan.


Ia mengakui bahwa saat ini harga oli ester 30% lebih mahal dari oli mineral karena status impornya. Namun, produksi lokal akan mengubah lanskap tersebut. Produksi di dalam negeri tidak hanya akan menekan biaya dan meningkatkan daya saing, tetapi juga secara fundamental akan mendukung target TKDN serta memperkuat ekosistem energi hijau di Indonesia.



https://www.symphoselectric.com/en/event

Kembali